#currentmood: :’(
#currentsong: Miss you – TVXQ
Cuaca lagi tidak menentu ini sejalan dengan pikiran yang kacau. Hualahhhh~, ga' ada kerjaan mending share cerita dede' lagi deh.
Semoga viewer selalu tersenyum dan
bahagia...
===========
Title : Miss You, Can You Feel That?
Author : Yadd
Type : Straight
Genre : Romance
Cast : Shin Soowon (author); Shin Jewon (Pippo itu Fifah); Shim Changmin (TVXQ
member); Kim Junsu (TVXQ member)
Summary : sungguh… aku sangat merindukanmu… Apa kamu juga merasakan hal yang
sama?
Ada hal yang belum selesai di antara
kita…
Bukan benci atau dendam… bukan…
sungguh bukan itu.
Hal itu hanyalah sebuah tanda tanya
besar mengapa kamu melakukan ini padaku?
Mengapa kamu meninggalkanku di saat
aku sangat membutuhkanmu…?
Aku marah, kesal, kecewa…
Tapi, tahukah kamu, semua itu bisa
tertutupi oleh kehangatan cinta yang masih menyala-nyala dalam hatiku?
Aku terus saja berdoa, semoga saja
suatu saat nanti aku bisa mendengar suaramu lagi…
Semoga saja suatu saat nanti aku
bisa melihat sosokmu lagi…
Aku menengadah ke langit, berharap
kita melihat bulan yang sama, seperti yang pernah kamu katakan padaku dulu
sekali…
Kemudian aku menutup mataku,
berusaha memunculkan refleksi bayangmu di sisi…
Ya, mungkin aku ini terdengar
sentimental atau seorang melankolis…
Tapi… sungguh… aku sangat
merindukanmu…
Apa kamu juga merasakan hal yang
sama?
---
“Aku pamit eonni!”
“Ne, hati-hati di jalan Soowon-ah!”
“Ne…”
Aku menarik jaket dan tas ransel
hitamku di sofa kemudian segera berlari menuju Audy RX-8ku yang sudah menunggu
di depan rumah dan membawanya berlari secepat kilat. Hari ini aku harus
mengumpulkan naskah baru ke penerbit, ya… sebut saja “Deadline”. Fyuuuh…
Oia, namaku Shin Soowon, 22 tahun,
seorang penulis.
Setelah memarkir mobilku, aku segera
bergegas menuju lantai 7.
“Jewon-ah!”
Seorang wanita yang chubby berbalik
saat aku memanggil namanya. “Soowon-ah…” balasnya.
“Ini…” kataku sambil menyodorkan
sebuah amplop cabinet besar padanya.
“Oke! Naskah sudah masuk, on time!”
katanya sambil mengacungkan jempol padaku, membuatku jadi cengengesan. “Besok
kita bahas bersama ya, aku baca dulu.” Lanjutnya.
“Oke, nyonya editorku!” sahutku.
“Hahahahhaa… dasar! Terima kasih
untuk kerja kerasnya ya… sekarang kamu bisa istirahat sambil memikirkan ide
selanjutnya, nyonya penulisku…”
“Hohohohoho… kamu sedang balas
menggodaku, ya?” balasku sambil menyenggolnya.
“May be…”
“Fyuuuuhhhh~”
“Oia, sudah makan belum?”
“Wuah, mau mentraktirku ya?
Kebetulan sekali aku belum makan dari kemarin!”
“Enak saja traktir! Aku juga belum
makan siang.”
“Hyuuu, payah!”
“Terserahlah. Tapi Changmin
mempromosikan sebuah restoran baru, katanya makanannya enak…”
“Oya?”
“Iya. Aku mau coba makan di sana…
kamu mau ikut tidak?”
“Emh… boleh!”
Aku dan Jewon pun berjalan menuju
baby RX ku. Entah mengapa aku punya firasat aneh tentang restoran ini. Dan
benar saja firasatku itu.
“Sudah sampai!” kata Jewon sambil
keluar dari mobil. “Wuah… di depan ada pantai loh!”
Aku ikut keluar dan memandangi
pantai itu… pantai itu… berbagai flashback segera muncul menyerang pikiranku…
“Hoi! Jangan melamun aja! Yuk
masuk!” Suara Jewon dan tepukannya di bahuku berhasil membawaku ke alam sadar.
“Ah, iya…”
Kami pun berjalan beriringan
memasuki restoran itu. sebuah restoran dengan desain unik, penuh budaya…
“Selamat datang di Restoran
Indonesia…” sapa seorang pelayan pada kami. “Ini menunya, silahkan di lihat
dulu, kalau sudah siap pesan, kami siap melayani…” lanjutnya sambil menyodorkan
buku menu.
Ah, Indonesia ya? Pantas saja aku
merasa tidak asing dengan suasana ini. sekedar tambahan, aku bukanlah asli
berdarah Korea. Ayahku yang orang Korea menikah dengan ibuku yang merupakan
wanita asal Indonesia. Aku pernah sekali ke sana, waktu itu aku masih berumur 5
tahun.
“Kamu mau pesan apa, Soowon-ah?”
Aku melihat daftar menu, mencari
makanan yang dulu selalu ibu buatkan untukku… “Emh… Bakso!”
“Bakso? Emh… kalau begitu aku tidak
boleh memesannya.”
“We?”
“Kan lebih bagus kalau kita makannya
bervariasi…”
“Ah, betul juga…”
“Aku pesan sate ayam saja…”
Setelah menentukan pesanan, seorang
pelayanpun menghampiri kami dan mulai mencatatnya. Beberapa menit kemudian dia
kembali membawa pesanan kami.
Drrtttt… Drrtttt….
“Jewon-ah, hapemu bergetar…”
“Ah… Changmin…” katanya begitu
melihat handphonenya kemudian mengangkatnya dengan terburu-buru. “Ya, Chagiya?
Aku sedang makan bersama Soowon. Di restoran yang kamu rekomendasikan. Apa?
Ooh… baiklah… oke! Bye Chagiya…”
“We?”
“Changmin mau mengajakku keluar…”
“Wuah, enaknya yang punya pacar~!”
godaku
“Kamu sih, jomblo terus! Cari pacar
juga kalau iri! Lagian tuh banyak kok yang mau sama kamu!”
Pacar ya? Aku hanya tersenyum kecut.
“Aku tidak tertarik.”
“Mau jadi perawan tua, hah?”
“Mungkin…”
“Ckckckck… dasar kamu ini!”
“Hehehehe… oia, bagaimana dengan
Changmin? Aku antar ke kantor atau bagaimana?”
“Katanya dia sedang menuju ke mari…”
“Oh, jadi jasa supirku sudah tidak
dibutuhkan lagi, ya? Hiks… hiks…”
“Ayolah… jangan begitu! Lagi pula
kamu ini sahabatku sejak kuliah, bukan supir!”
“Hehehehehe… begitu ya?”
“Memangnya bukan ya?”
“Iya, iya… Shin Jewon, sahabatku
tersayang!”
Beberapa saat kemudian Changmin
sudah menculik Jewon dari hadapanku. Hyuuu~
Aku pun memutuskan untuk pergi dari
restoran itu. tapi begitu membuka pintu, langkahku terhenti dengan mata yang
terpaku pada hamparan pantai… mataku jadi panas dan buram, pipiku mulai basah…
“Junsu-ah…”
=========
demikian chapter 1nya... gantung ya?
maaf, emang sengaja... hehehehe XDD
jangan lupa BCL ya cutie readers,
soalnya itu bisa nambah kekuatan author saat ini... biar FF nya juga nggak
ngestuck~ oke oke?
please, dont be a silent reader...^^
*membungkuk dalam-dalam
kim junsu
sim changmin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar