Senin, 23 Agustus 2010

Wah~, mumpung pagi-pagi cerah gini ga’ ada kerjaan mending Author yg imut ini nulis cerita dulu deh. Hhe~*disuit-suitin cowo’*. Nah, cerita c Cute Author hari ini special didedikasikan buat temanx yang udah baik banget mau jadi penggemar tulisan-tulisan c Cute Author. Makacih yah say… (^_^)b

Title : Sick of Happiness Season1
Author : Cute Yhuree
Casts : - Mhyta
- Kyu Hyun (Super Junior member)
- Super Junior members
- Han Yu Ri



Udara di luar asrama begitu dingin, tapi kami harus menyelesaikan beberapa show di stasiun tv hari ini. Berbeda dengan aku, para member yang lain sangat bersemangat hari ini. Mereka memang selalu ingin memberikan penampilan yang terbaik untuk semua fans kami. Yups, ku pikir itu adalah salah satu tujuan Super Junior di bentuk.
“Hyung*panggilan adik laki-laki untuk kakak laki-laki di Korea*, boleh tidak setelah show nanti aku langsung balik ke asrama saja?” tanyaku pada Ee Teuk hyung dengan wajah nampak sangat lelah. Kemudian ia mengamatiku dengan seksama dan tanpa ku sadari Hee Chul hyung juga sudah berada di sampingku dan menyentuh wajahku.
“Kyu-ah, sepertinya kamu benar-benar sakit deh. Sebaiknya kamu ga’ usah ikut show hari ini,” kata Hee Chul hyung dengan wajah penuh perhatian.
“Tapi, bagaimana dengan…?”
“Sudah, biar aku saja yang bilang pada manager nanti kalau kamu benar-benar sakit,” E Teuk hyung memotong perkataanku. “Hee Chul benar, sebaiknya kamu istirahat saja hari ini. Jangan terlalu memaksakan dirimu.”
Tiba-tiba ponsel Ee Teuk hyung berbunyi, sepertinya itu panggilan dari manager. Ee Teuk hyung kemudian menjawab panggilan itu sambil berjalan keluar dari kamarku, lalu disusul oleh Hee Cul hyung. Tinggal aku sendiri yang berada di dalam kamar. Rasanya kepalaku benar-benar berat.
Beberapa menit kemudian Ee Teuk hyung dan Sungmin hyung masuk ke dalam kamarku lagi. “Kyu, kami akan pergi sekarang. Istirahatlah dan coba makan sesuatu nanti. Miyanata*dalam bahasa Indonesia artinya maaf*, kami tidak sempat membuatkan makanan untukmu. Jadi, pesanlah makanan nanti.”
“Hyung, apa sebaiknya aku juga tinggal di asrama untuk menjaga Kyu?” pinta Sungmin hyung pada Ee Teuk hyung. Sungmin hyung nampak sangat khawatir padaku. Memang kami sangat akrab di team dan selalu bersama-sama. Ada juga beberapa fans yang selalu menjadikan kami pasangan.
“Gwenchana, hyung. Saya sudah banyak merepotkan hyung hari ini.”
“Aniyo, kamu juga sakit karena sudah banyak bekerja keras beberapa hari ini. Manager juga bisa mengerti dengan kondisimu kok. Jadi, kamu tidak usah merasa bersalah dan memikirkan banyak hal.”
“Gomapta*dalam bahasa Indonesia artinya terima kasih*, hyung.”
Ee Teuk hyung dan Sungmin hyung lalu membalas ucapan terimakasihku dengan senyumannya yang khas dan berjalan keluar meninggalkanku. Aku benar-benar beruntung bisa mengenal mereka semua, orang yang begitu menyayangiku, terutama Ee Teuk hyung. Walaupun ia adalah leaderkami dan yang paling tua di Super Junior, tapi ia sama sekali ga’ pernah memperlakuukan kami seperti anak buahnya. Aku benar-benar salut sama dia.
Aku kemudian membuka jendela kamarku dan melihat ke bawah. “Sepertinya mereka sudah berangkat,” kataku dengan wajah lesu. Aku merasa bersalah karena tidak bisa ikut hari ini. “Aku tidak boleh mengecewakan mereka. Mereka sudah menyuruhku untuk beristirahat hari ini agar staminaku bisa pulih kembali. Ne, aku harus memanfaatkan waktu ini untuk istirahat saja,” kataku sambil merebahkan tubuhku di tempat tidur. Dengan cepat aku sudah merasa begitu ngantuk, lalu tertidur lelap.

Aku terbangun dan melihat jam tanganku. “Hah? Sudah jam 4 sore!” kataku kaget. Sepertinya aku sudah tertidur selama 8 jam lebih. Aku mencoba bangun dan berjalan ke dapur. Ku rasa aku sudah agak baikan. Kepalaku tidak begitu sakit lagi. “Wah, sepertinya aku memang Cuma butuh istirahat saja.”
Aku kemudian membuka kulkas dan mengamati satu persatu isi yang ada di dalamnya. “Hm, benar-benar payah. Ga’ ada satupun makanan yang ada di dalam kulkas. Hanya sebotol air putih saja,” kataku sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Aku bahkan seorang diri sekarang,” keluhku lagi.
Aku kemudian hanya meminum segelas air putih lalu berjalan kembali ke kamar. Aku benar-benar merasa sangat lapar sekarang. Tapi tidak ada yang bisa ku makan saat ini. “Oh iya,” tiba-tiba aku mengingat kata Ee Teuk hyung tadi, ”sebaiknya aku memesan makanan saja.” Aku kemudian mengambil ponselku dan buru-buru menekan tombolnya untuk memesan makanan. Tapi… “Aigoo, aku lupa kalau di dompetku tidak ada uang tunai sama sekali. Huft.” Aku kembali menunduk dengan wajah kecewa. “Tapi aku sungguh membutuhkan makanan sekarang…” Tiba-tiba ponselku bergetar, ada sebuah panggilan yang masuk. Aku buru-buru mengangkatnya. “O, Sungmin hyung!”
“Kyu, Eoddeokeyo*dalam bahasa Indonesia artinya bagaimana*?
“Sudah sedikit membaik hyung.”
“Baguslah kalau begitu. Kami benar-benar mengkhawatirkanmu di sini. Apa kamu sudah makan?”
“O… ne hyung,” kataku sedikit berbohong. Aku Cuma tidak mau mereka semakin mengkhawatirkanku lagi dan membebani mereka.
“Syukurlah. Aku jadi semakin tenang. Oh iya, mungkin kami akan pulang agak larut malam ini. Tidak apa-apa kan?”
“Tentu hyung. Tenang saja, gwenchanayo.”
“Tadinya kami ingin pulang cepat hari ini dan menemanimu di sana. Tapi…”
“Show must go on hyung,” kataku memotong perkataan Sungmin hyung.
“Hahaha, kamu bisa saja. Baiklah kalau begitu, aku harus melanjutkan pekerjaan lagi dan kamu juga sebaiknya melanjutkan istirahatmu. Oke?”
“Ne hyung!” setelah kami memutuskan telpon satu sama lain, aku kemudian mengambil jaket dan mengantongi ponsel dan dompetku. Ku putuskan untuk pergi ke minimarket saja dan membeli beberapa mie instan.
………(^_^)
Aku melangkah perlahan-lahan memasuki asrama. Rasanya semakin tidak kuat saja. Sekarang bukan kepalaku lagi yang sakit, tapi lambungku yang seperti disayat-sayat oleh silet tajam. Aku mengambil ponselku yang ku kantongi dan tanpa berpikir panjang lagi aku menghubungi sahabatku dari kecil, Han Yu Ri. Ia kini adalah seorang dokter, jadi aku selalu menghubunginya kalau sedang sakit.
“Yeoboseyo, Kyu-ah,” terdengar suara yang menerima telponku.
“O… Yu Ri-ah. Sekarang kamu dimana?”
“Aku masih di rumah sakit. Kenapa?”
“Apa kamu sibuk?”
“Aniyo. Aku baru saja mau pulang. Chakkaman Kyu-ah*tunggu sebentar*… sepertinya saat ini kamu sedang meringis saat ini. Apa kamu baik-baik saja?”
“Lambungku… ah… Aku sudah tidak sanggup menahan perihnya lagi! Datanglah ke asrama sekarang.”
“Geureom, aku berangkat sekarang.” Walaupun kesadaranku mulai hilang, tapi aku masih bisa mendengar suara Yu Ri yang cemas. Baguslah. Aku mulai tenang.
………(^_^)
Ku dengar sudah ada yang mengetuk pintu asrama. “Mudah-mudahan saja itu Yu Ri.” Aku memaksakan langkahku ke depan pintu lalu membukanya. Tapi...
“Permisi, nama saya Mhyta. Saya… Ah, apa anda tidak apa-apa? Kumohon bangunlah! Sadarlah!”
………(^_^)
Aku terbangun dan kudapati diriku sedang terbaring di dalam kamar. Tiba-tiba seorang gadis masuk ke dalam kamarku. “A… Anda sudah sadar sekarang. Sebaiknya Anda meminum obat ini dulu,” kata gadis itu sambil memberiku sebuah obat dan segelas air putih.
“Gomapseumnida, tapi maaf… Anda siapa yah?”
“Oh iya, aku lupa. Tadi Anda pingsan waktu aku memperkenalkan diri. Geureom, nama saya Mhyta. Saya adalah temannya Yu Ri.”
“A…”
“Iya. Tapi sebelumnya saya mau minta maaf karena tadi telah lancing masuk ke dalam rumah Anda tanpa izin pada saat Anda pingsan tadi. Tapi itu diperbolehkan kok dalam tindakan medis, pertolongan cepat pada pasien yang tidak sadar.”
“Haha~, Mhyta-ssi, ANda ini ternyata sangat lucu yah. Seharusnya saya yang harus mengucapkan terimakasih pada Anda karena sudah menolong saya tadi,” kataku sambil tertawa.
“Benarkah?”
“Tentu saja.”
“Kalau begitu, sama-sama.”
“Haha~, Anda benar-benar lucu.” Aku tertawa lagi. “Tapi, bau apa ini? Sepertinya aku mencium sesuatu.”
“O… aku sudah memasakkan Anda… hah, mienya!!!”
Aku bangkit dari tempat tidur dan menyusul dia ke dapur. “Ada apa Mhyta-ssi? Sepertinya masakan Anda tidak berhasil,” kataku sedikit mengejek.
“Anda jangan mengejekku saja. Ini kan juga karena Anda. Kude, karena mengobrol dengan Anda tadi saya jadi lupa kalau sedang memasak.”
“Mo? Kenapa jadi aku yang salah? Hahaha~,” aku tertawa lagi. “Chogi… mm… jangan memanggil aku dengan sebutan ‘Anda’ lagi. Kesannya terlalu formal.”
“Terus, bagaimana aku harus memanggil Anda?”
“Tuh kan, ‘Anda’ lagi. Mhyta-ssi, aku kan punya nama. Apa kamu belum tahu namaku?”
“Tentu saja……. Aku tidak tahu.”
“Mo?” Aku kaget mendengar jawabannya. Apa dia sedang bercanda? Apakah di rumahnya tidak ada televisi?
“Maaf, tapi kita kan baru bertemu pertama kali. Jadi, sudah pasti saya belum tahu siapa Anda.”
“Hahaha…” aku tertawa datar padanya, “Sudahlah, biar saya perkenalkan diri saja. Mungkin Anda belum tahu boyband kami. Nama saya Kyu Hyun. Boyband kami namanya SUJU.”
“SUJU? Super Junior? Benarkah?...”
“Mo? Jadi kamu sudah kenal kami?”
“Tentu saja. Siapa sih yang tidak mengenal mereka di negeri ini. Aigoo, saya adalah salah satu fansnya.”
Hah?! Benarkah dia fans kami?! Bahkan dia tadi tidak mengenalku. “Kalau kamu memang fansnya SUJU, bisakah kamu menyebutkan nama-nama membernya?”
“Ne. Leader dari SUJU adalah Ee Teuk, kemudian member lainnya adalah Hee Chul, Han Geng, Shindong, Shiwon, Sungmin, Kangin, Donghae, Ryeowook, Yesung, Eunhyuk, dan Kibum. Saya paling ngefans sama Ki Bum.”
Aigoo, sepertinya gadis ini benar-benar menarik. Dia bilang ngefans pada kami dan mengenal member lain tapi sama sekali tidak mengenalku. Hm…
“Kenapa Anda diam saja?” tanyanya padaku.
“O… Aniyo. Saya hanya memikirkan sesuatu.”
“A… Tapi… Tunggu dulu. Tadi… Anda bilang boyband kami?”
“Yippayo… Mhyta-ssi, saya kan sudah bilang kalau saya punya nama.”
“Oh, iya yah. Maaf saya lupa. Tadi nama Anda adalah… mmm…”
“Apa kamu lupa? Aigoo, nama saya Kyu……………. Mmm,”kataku, kemudian berhenti sejenak. Yups, sebaiknya saya tidak memberitahu nama asliku dulu dan merahasiakan jati diriku.
“Maaf…? Apa nama sendiri Anda juga lupa?”
“Bukan. Tentu saja saya mengingatnya. Nama saya adalah Kyu Gyun.”
“O… Annyeong Kyu Gyun-ssi!” sapanya sambil melambaikan tangan padaku.
Aku tahu aku berbohong padanya, tapi ini sungguh sangat menarik. Dia bisa membantuku tanpa harus tahu aku adalah salah satu member SUJU. Tapi, sampai kapan…?
To Be Continued…

Kolomnya Cute Author:
Annyeonghaseyo!
Mannaseo banggapseumnida!
Senang sekali Cute Author bisa melanjutkan hobinya yang abstrak ini, hhe~, nulis cerita lagi. Soalnya Cute Author udah lama ga’ nulis cerita lagi nih. Walaupun ini masih cerita Sick of Happiness Season1, tapi Cute Author akan terus semangat melanjutkannya ke Season-Season berikutnya.
Hwaiting~!!! (^_^)_/