Sabtu, 20 Oktober 2012

I Miss You Chapter 1


#currentmood: :’(
#currentsong: Miss you – TVXQ

Cuaca lagi tidak menentu ini sejalan dengan pikiran yang kacau. Hualahhhh~, ga' ada kerjaan mending share cerita dede' lagi deh. 

Semoga viewer selalu tersenyum dan bahagia...


===========

Title         : Miss You, Can You Feel That?
Author     : Yadd
Type        : Straight
Genre      : Romance
Cast         : Shin Soowon (author); Shin Jewon (Pippo itu Fifah); Shim Changmin (TVXQ member); Kim Junsu (TVXQ member)
Summary :  sungguh… aku sangat merindukanmu… Apa kamu juga merasakan hal yang sama?


Ada hal yang belum selesai di antara kita…
Bukan benci atau dendam… bukan… sungguh bukan itu.
Hal itu hanyalah sebuah tanda tanya besar mengapa kamu melakukan ini padaku?
Mengapa kamu meninggalkanku di saat aku sangat membutuhkanmu…?
Aku marah, kesal, kecewa…
Tapi, tahukah kamu, semua itu bisa tertutupi oleh kehangatan cinta yang masih menyala-nyala dalam hatiku?

Aku terus saja berdoa, semoga saja suatu saat nanti aku bisa mendengar suaramu lagi…
Semoga saja suatu saat nanti aku bisa melihat sosokmu lagi…
Aku menengadah ke langit, berharap kita melihat bulan yang sama, seperti yang pernah kamu katakan padaku dulu sekali…
Kemudian aku menutup mataku, berusaha memunculkan refleksi bayangmu di sisi…

Ya, mungkin aku ini terdengar sentimental atau seorang melankolis…
Tapi… sungguh… aku sangat merindukanmu…

Apa kamu juga merasakan hal yang sama?
---

“Aku pamit eonni!”

“Ne, hati-hati di jalan Soowon-ah!”

“Ne…”

Aku menarik jaket dan tas ransel hitamku di sofa kemudian segera berlari menuju Audy RX-8ku yang sudah menunggu di depan rumah dan membawanya berlari secepat kilat. Hari ini aku harus mengumpulkan naskah baru ke penerbit, ya… sebut saja “Deadline”. Fyuuuh…

Oia, namaku Shin Soowon, 22 tahun, seorang penulis.

Setelah memarkir mobilku, aku segera bergegas menuju lantai 7.

“Jewon-ah!”

Seorang wanita yang chubby berbalik saat aku memanggil namanya. “Soowon-ah…” balasnya.

“Ini…” kataku sambil menyodorkan sebuah amplop cabinet besar padanya.

“Oke! Naskah sudah masuk, on time!” katanya sambil mengacungkan jempol padaku, membuatku jadi cengengesan. “Besok kita bahas bersama ya, aku baca dulu.” Lanjutnya.

“Oke, nyonya editorku!” sahutku.

“Hahahahhaa… dasar! Terima kasih untuk kerja kerasnya ya… sekarang kamu bisa istirahat sambil memikirkan ide selanjutnya, nyonya penulisku…”

“Hohohohoho… kamu sedang balas menggodaku, ya?” balasku sambil menyenggolnya.

“May be…”

“Fyuuuuhhhh~”

“Oia, sudah makan belum?”

“Wuah, mau mentraktirku ya? Kebetulan sekali aku belum makan dari kemarin!”

“Enak saja traktir! Aku juga belum makan siang.”

“Hyuuu, payah!”

“Terserahlah. Tapi Changmin mempromosikan sebuah restoran baru, katanya makanannya enak…”

“Oya?”

“Iya. Aku mau coba makan di sana… kamu mau ikut tidak?”

“Emh… boleh!”

Aku dan Jewon pun berjalan menuju baby RX ku. Entah mengapa aku punya firasat aneh tentang restoran ini. Dan benar saja firasatku itu.

“Sudah sampai!” kata Jewon sambil keluar dari mobil. “Wuah… di depan ada pantai loh!”

Aku ikut keluar dan memandangi pantai itu… pantai itu… berbagai flashback segera muncul menyerang pikiranku…

“Hoi! Jangan melamun aja! Yuk masuk!” Suara Jewon dan tepukannya di bahuku berhasil membawaku ke alam sadar.

“Ah, iya…”

Kami pun berjalan beriringan memasuki restoran itu. sebuah restoran dengan desain unik, penuh budaya…

“Selamat datang di Restoran Indonesia…” sapa seorang pelayan pada kami. “Ini menunya, silahkan di lihat dulu, kalau sudah siap pesan, kami siap melayani…” lanjutnya sambil menyodorkan buku menu.

Ah, Indonesia ya? Pantas saja aku merasa tidak asing dengan suasana ini. sekedar tambahan, aku bukanlah asli berdarah Korea. Ayahku yang orang Korea menikah dengan ibuku yang merupakan wanita asal Indonesia. Aku pernah sekali ke sana, waktu itu aku masih berumur 5 tahun.

“Kamu mau pesan apa, Soowon-ah?”

Aku melihat daftar menu, mencari makanan yang dulu selalu ibu buatkan untukku… “Emh… Bakso!”

“Bakso? Emh… kalau begitu aku tidak boleh memesannya.”

“We?”

“Kan lebih bagus kalau kita makannya bervariasi…”

“Ah, betul juga…”

“Aku pesan sate ayam saja…”

Setelah menentukan pesanan, seorang pelayanpun menghampiri kami dan mulai mencatatnya. Beberapa menit kemudian dia kembali membawa pesanan kami.

Drrtttt… Drrtttt….

“Jewon-ah, hapemu bergetar…”

“Ah… Changmin…” katanya begitu melihat handphonenya kemudian mengangkatnya dengan terburu-buru. “Ya, Chagiya? Aku sedang makan bersama Soowon. Di restoran yang kamu rekomendasikan. Apa? Ooh… baiklah… oke! Bye Chagiya…”

“We?”

“Changmin mau mengajakku keluar…”

“Wuah, enaknya yang punya pacar~!” godaku

“Kamu sih, jomblo terus! Cari pacar juga kalau iri! Lagian tuh banyak kok yang mau sama kamu!”

Pacar ya? Aku hanya tersenyum kecut. “Aku tidak tertarik.”

“Mau jadi perawan tua, hah?”

“Mungkin…”

“Ckckckck… dasar kamu ini!”

“Hehehehe… oia, bagaimana dengan Changmin? Aku antar ke kantor atau bagaimana?”

“Katanya dia sedang menuju ke mari…”

“Oh, jadi jasa supirku sudah tidak dibutuhkan lagi, ya? Hiks… hiks…”

“Ayolah… jangan begitu! Lagi pula kamu ini sahabatku sejak kuliah, bukan supir!”

“Hehehehehe… begitu ya?”

“Memangnya bukan ya?”

“Iya, iya… Shin Jewon, sahabatku tersayang!”

Beberapa saat kemudian Changmin sudah menculik Jewon dari hadapanku. Hyuuu~
Aku pun memutuskan untuk pergi dari restoran itu. tapi begitu membuka pintu, langkahku terhenti dengan mata yang terpaku pada hamparan pantai… mataku jadi panas dan buram, pipiku mulai basah…

“Junsu-ah…”

=========

demikian chapter 1nya... gantung ya? maaf, emang sengaja... hehehehe XDD

jangan lupa BCL ya cutie readers, soalnya itu bisa nambah kekuatan author saat ini... biar FF nya juga nggak ngestuck~ oke oke?

please, dont be a silent reader...^^ *membungkuk dalam-dalam

















kim junsu


sim changmin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar